Presiden Prabowo Pantau Penanganan Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Evaluasi Keamanan Bangunan Diperintahkan

Suasana Monas saat Presiden Prabowo Subianto menjadi Pemimpin Upacara HUT TNI ke-80 di Monas/JURNALOKA

JURNALOKA.COM – Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius dan memantau secara langsung perkembangan penanganan bencana ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Presiden telah mengeluarkan perintah khusus kepada jajaran menteri terkait dan kepala daerah untuk memastikan proses evakuasi dan penanganan korban dilakukan dengan maksimal.

Monitoring dan Instruksi Lintas Kementerian

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, membenarkan bahwa Presiden terus mengikuti perkembangan situasi di Sidoarjo. Menurut Prasetyo, kecepatan dan koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah menjadi fokus utama.

Baca Juga:  Berikan Pidato Kunci Kepresidenan di Forum ICI 2025, Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Kinerja Menko AHY Mengawal Pembangunan Infrastruktur Nasional

“Sudah, sudah. Beliau (Prabowo) memonitor terus, makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait serta gubernur dan wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ujar Prasetyo Hadi usai menghadiri upacara HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.

Perintah Evaluasi Keamanan Bangunan

Lebih lanjut, Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa musibah ini mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh infrastruktur pendidikan keagamaan di Indonesia. Hal ini dilakukan guna memastikan kelayakan dan keamanan bangunan pondok pesantren.

“Evaluasi ke depan ke semua pondok pesantren kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan infrastruktur pondok masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Logo HUT Kemerdekaan ke-80, Serukan Persatuan dan Kebersihan

Perkembangan Evakuasi dan Jumlah Korban

Sementara itu, proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny yang ambruk pada Senin, 29 September 2025, masih terus berlangsung hingga Minggu sore.

Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, melaporkan bahwa tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat telah menyelesaikan sekitar 60 persen dari proses evakuasi.

Hingga laporan ini diturunkan, jumlah korban jiwa akibat insiden tersebut tercatat telah mencapai 36 orang.

Menurut Budi, temuan terbaru terjadi pada Minggu dini hari. Ia menyampaikan, “Pada Minggu dini hari, tim menemukan 11 jenazah, sehingga total sementara korban jiwa mencapai 36 orang dalam peristiwa yang terjadi pada Senin, 29 September 2025.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *