Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat peluncuran aplikasi All Indonesia. (Foto: Kemenkes)
JURNALOKA.COM – Pemerintah Indonesia telah resmi mengoperasikan All Indonesia, sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai sistem deklarasi terpadu bagi penumpang yang datang dari luar negeri. Mulai 1 Oktober 2025, pengisian deklarasi melalui platform digital ini diwajibkan bagi semua kedatangan di seluruh bandara dan pelabuhan internasional di Indonesia.
Menyederhanakan Prosedur dan Memperkuat Keamanan
Aplikasi ini merupakan solusi one-stop service yang dirancang untuk mengintegrasikan empat prosedur penting: imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina. Tujuannya adalah untuk mendigitalisasi dan menyederhanakan proses kedatangan, meningkatkan kenyamanan pelancong, sekaligus memperketat keamanan kesehatan nasional.
Peluncuran ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), didampingi oleh jajaran menteri dan pimpinan lembaga terkait lainnya.
AHY menyoroti pentingnya sistem ini sebagai penentu kesan pertama bagi pengunjung dan investor. Dalam keterangan resminya yang dirilis pada Kamis (2/10/2025), ia mengatakan, “Kesan yang didapat di bandara atau pelabuhan seringkali sangat melekat bagi wisatawan dan investor. Pelayanan yang baik akan mendorong mereka kembali, memberikan dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian.”
Sebuah Kebutuhan Mendasar dan Pencegahan Dini
AHY menilai All Indonesia lebih dari sekadar inovasi, melainkan kebutuhan mendasar yang berpotensi mengubah tata kelola pelayanan di pintu masuk negara. Ia juga menekankan perlunya sinergi berkelanjutan antar kementerian dan lembaga agar manfaat sistem ini dapat optimal.
Di sisi kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menambahkan bahwa integrasi deklarasi kesehatan akan sangat vital dalam upaya pencegahan. “Dengan All Indonesia, kami dapat mendeteksi penyakit menular lebih awal dan mengambil tindakan respons segera di pintu masuk negara, sebelum terjadi penyebaran yang lebih luas,” jelasnya.
Sistem terpadu ini telah melewati tahap uji coba sejak Juli 2025 di tiga bandara utama: Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), dan Ngurah Rai (Bali). Kini, penerapannya telah diperluas ke seluruh titik kedatangan internasional.
Pemerintah memiliki optimisme tinggi bahwa implementasi All Indonesia akan menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, menjamin perlindungan kesehatan masyarakat, dan sekaligus memacu pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, serta investasi di Indonesia.