Menteri LH mengatakan koordinasi juga terus dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional serta menggandeng PT Pertamina untuk mengambil langkah signifikan dalam rangka penanganan kualitas udara di wilayah Jakarta.
JURNALOKA.COM – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menargetkan Jabodetabek menjadi wilayah yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur pertama sebelum akhirnya melintasi wilayah lain, dengan dukungan koordinasi bersama pemangku kepentingan.
Dalam pandangan ke kilang minyak PT Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan sudah meminta kepada Pertamina untuk segera meningkatkan kualitas BBM yang disuplai ke wilayah tersebut untuk mencapai kualitas Euro 4 sebagai bagian dari upaya menekan polusi udara.
“Secara skenario bahwa Jakarta dulu, Jabodetabek dulu, yang kita mintakan memenuhi sulfur rendah, nanti kabupaten lain bisa mengikuti secara bertahap sesuai dengan skenario Pertamina,” kata Menteri LH Hanif, Jumat (13/6/2025).
“Untuk Jakarta sepertinya tidak boleh ditunda-tunda lagi. Cukup besar biaya yang harus kita keluarkan untuk menangani dampak dari penyakit yang ditimbulkan karena kualitas udara yang tidak baik,” tambahnya.
Koordinasi telah dilakukan oleh KLH bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait hal itu.
Menteri LH mengatakan koordinasi juga terus dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional serta menggandeng PT Pertamina untuk mengambil langkah signifikan dalam rangka penanganan kualitas udara di wilayah Jakarta.
Komunikasi juga intens dilakukan dengan pemerintah daerah, termasuk Pemprov Jakarta, terkait polusi udara, salah satunya dengan bekerja sama untuk mengawasi kawasan industri.
“Jadi secara umum itu mengapa kita ada di Indramayu untuk meyakinkan bahwa proses penyediaan pasokan utama dari BBM ini perlu kita ingatkan bersama, ada hal-hal yang harus kita jaga,” ujar Menteri LH Hanif.