Jakarta, Jurnaloka.com – Ketidakhadiran mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Upacara Peringatan HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, pada Minggu (5/10/2025), memicu berbagai spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik.
Menurut pengamat politik Ikrar Nusa Bakti, absennya Presiden ke-7 RI itu dinilai karena adanya kekhawatiran bertemu dengan dua jenderal yang dulunya merupakan orang dekat sekaligus mantan bawahan.
“Ada yang mengatakan bahwa Jokowi tidak ingin menghadiri (acara HUT ke-80 TNI) karena khawatir bertemu dengan orang-orang yang dulu juga sangat dekat dengan dia. Misalnya sebut saja dua jenderal, yang satu itu adalah Jenderal Fachrul Razi ya. Ada juga jenderal lain yang juga dia agak enggan untuk bertemu, siapa? Jenderal yang sangat terkenal ya, yaitu adalah (Gatot) Nurmantyo,” kata Ikrar dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa (7/10/2025).
Dua Jenderal yang Kini Bersuara Lantang
Ikrar menjelaskan bahwa kedua jenderal tersebut kini dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan Jokowi:
1. Jenderal Fachrul Razi: Merupakan mantan Menteri Agama di periode kedua pemerintahan Jokowi. Ia kemudian diganti dari jabatannya. Menurut Ikrar, Fachrul Razi baru saja memimpin aksi demonstrasi yang menyerukan penangkapan Jokowi di KPK.
2. Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo: Mantan Panglima TNI yang sempat digadang-gadang menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, sebelum akhirnya dipilih KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Gatot Nurmantyo kini aktif membuka dugaan “kebobrokan” Jokowi melalui kiprahnya bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Tentunya Jokowi agak khawatir kalau ketemu dengan Pak Jenderal Gatot Nurmantyo, karena beliau sekarang menjadi salah seorang pengkritik keras dari Jokowi,” pungkas Ikrar Nusa Bakti.
Spekulasi ini muncul di tengah sorotan publik atas hubungan politik antara Jokowi dan sejumlah tokoh militer yang pernah dekat dengannya.