Hukum  

Biaya Whoosh RI Tak Masuk Akal Dibanding Saudi

Pemerintah Era Prabowo Tegaskan Tak Bayar Utang Proyek Warisan Jokowi, Jarak Jomplang Whoosh dan Kereta Haramain Jadi Perbandingan Biaya

Mantan Presiden Joko Widodo di depan kereta cepat Whoosh. (Foto: PT KAI)-/JURNALOKA/HO-RMOL.ID
Mantan Presiden Joko Widodo di depan kereta cepat. (Foto: PT KAI)-/JURNALOKA/HO-Mantan Presiden Joko Widodo di depan kereta cepat Whoosh. (Foto: PT KAI)-/JURNALOKA/HO-RMOL.ID

JAKARTA, Jurnaloka.com – Isu pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) kembali memanas setelah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak akan menanggung utang proyek peninggalan era Presiden Joko Widodo tersebut.

Pernyataan ini sontak memicu perbandingan tajam mengenai efisiensi biaya proyek Whoosh. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, membandingkan kereta cepat dengan proyek serupa di Arab Saudi, yakni Kereta Haramain High-Speed Railway (HHR).

Perbandingan Biaya yang Kontras

Data menunjukkan bahwa biaya pembangunan Whoosh dengan rute hanya 142 kilometer (km) ternyata lebih mahal dibandingkan proyek HHR yang memiliki rute sepanjang 1.500 km.

Baca Juga:  Beathor Akui Pernah Kagumi Jokowi, Kini Dipecat Usai Ungkap Dugaan Ijazah Palsu

Kereta CeparvRI (142 km): Biaya US$7,27 miliar (setara Rp120,7 triliun, asumsi kurs Rp16.600/US$).

Kereta HHR (1.500 km): Biaya US$7 miliar (setara Rp116,2 triliun).

Islah Bahrawi, melalui akun X-nya pada Minggu, 26 Oktober 2025, menyoroti kontradiksi biaya tersebut, padahal proyek di Arab Saudi seharusnya menghadapi tantangan konstruksi yang lebih besar.

“Biaya kereta cepat di Saudi harusnya lebih tinggi dari kita. Jalurnya berdiri di atas sedimen batuan lunak tipis yang berbahaya dari resonansi struktur tanah. Biaya akomodasi bagi pekerjanya juga lebih tinggi karena 70 persen jalurnya melewati kawasan tak berpenghuni dengan cuaca ekstrem,” jelas Islah.

Baca Juga:  Jokowi Maruk Kekuasaan Paksa Prabowo-Gibran Dua Periode

Biaya Lahan Jadi Pembeda Utama

Meskipun demikian, Islah mengakui bahwa faktor yang meringankan biaya proyek di Saudi adalah kemudahan dalam pembebasan lahan. Sebagai negara kerajaan yang totaliter, Arab Saudi jauh lebih mudah menekan biaya pembebasan tanah, mengingat sebagian besar jalur kereta HHR membelah gurun kosong.

Sebaliknya, di Indonesia, masalah pembebasan lahan seringkali memakan waktu bertahun-tahun dan menyebabkan pembengkakan biaya yang luar biasa.

“Tapi mosok selisih biaya dan jaraknya sejomplang itu ya? Kalau selisih biaya dan jaraknya sejomplang itu, pasti ada yang tidak beres dalam perencanaan dan pelaksanaannya,” tegas Islah, mempertanyakan perencanaan dan eksekusi proyek Whoosh.

Baca Juga:  Jokowi Tidak Tahu Diri Dikte Presiden Prabowo

Isu utang Whoosh yang kini harus diwarisi dan perbandingan biayanya yang fantastis semakin menempatkan proyek kereta cepat ini dalam sorotan publik dan pemerintahan baru. (JO)

#KeretaCepatWhoosh #MunasSWI2026 #KeretaCepatJakartaBandung #UtangWhoosh #ProyekJokowi #PrabowoSubianto #KeretaHaramain #IslahBahrawi #BiayaProyek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *