JAKARTA, Jurnaloka.com – Keputusan mengejutkan PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025) tak hanya menyisakan kekecewaan bagi sang pelatih kepala, tetapi juga mengusir seluruh staf kepelatihannya dari Belanda, termasuk dua tangan kanannya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Jika Kluivert meluapkan isi hatinya di media sosial, dua asisten ini memilih jalur yang lebih senyap, namun akhirnya bersuara di hadapan sejumlah media yang meliput kepulangan mereka.
Pastoor dan Landzaat: Korban Mutual Termination
Pemecatan ini resmi disebut sebagai mutual termination (pemutusan kerja sama bersama), namun menurut sumber internal yang dekat dengan tim, atmosfer pemecatan lebih terasa sebagai sanksi kolektif akibat kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Alex Pastoor, yang dikenal memiliki pengalaman melatih di Eredivisie, hanya menggelengkan kepala saat ditanya mengenai keputusan PSSI.
“Kami datang ke sini dengan komitmen penuh, membawa filosofi yang diminta. Tapi, sepak bola memang kejam. Hari ini kamu bagian dari solusi, besok kamu hanya korban dari dinamika internal yang lebih besar,” ujar Pastoor singkat, namun penuh makna, kepada reporter Jurnaloka.com.
Denny Landzaat, asisten yang fokus pada lini tengah, menyiratkan adanya kurangnya waktu adaptasi dan inkonsistensi dukungan.
“Kami hanya diberi waktu singkat untuk menanam fondasi. Sayangnya, di Indonesia, hasil instan adalah dewa,” kata Landzaat dengan nada kecewa. “Kami sudah memberikan yang terbaik, para pemain bekerja keras, tapi mungkin PSSI mengharapkan keajaiban. Kami hanya staf, mengikuti arahan. Kami berharap pelatih selanjutnya diberi kesempatan yang lebih adil.”
Perbedaan Nasib dengan Kluivert
Sementara Patrick Kluivert sempat meluapkan kekecewaannya di Instagram dengan kalimat emosional, “Hari ini kamu dipuja, besok kamu dicampakkan,” para asistennya lebih memilih profesionalisme meskipun terlihat sama-sama terpukul.
Pastoor dan Landzaat menyadari bahwa sebagai bagian dari “paket Belanda” yang dibawa Kluivert, nasib mereka memang akan terikat dengan pelatih utama. Mereka menegaskan telah berpamitan dengan para pemain Garuda yang selama ini mereka latih.
“Kami mendoakan yang terbaik untuk Timnas Indonesia. Talenta di sini luar biasa. Semoga mereka segera mendapatkan pelatih yang bisa menahan badai kritik dan tekanan yang sangat besar ini,” tutup Landzaat sebelum meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, mengakhiri perjalanan singkatnya di skuad Garuda.
Keputusan PSSI kini menyisakan pertanyaan besar: Siapakah sosok pelatih baru yang akan menggantikan Paket Belanda ini, dan apakah ia akan diberi waktu lebih lama dari Patrick Kluivert dan para asistennya?[Jurn/BOLA]






