Gencatan Senjata di Gaza: Kasih Palestina Prioritaskan Rekonstruksi Infrastruktur, Rencana Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun./JURNALOKA/Foto AP/Adel Hana/HO-Republika
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun./JURNALOKA/Foto AP/Adel Hana/HO-Republika

Gaza, Jurnaloka.com – Lembaga kemanusiaan Yayasan Kasih Palestina menyambut baik gencatan senjata yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, menyusul konflik berkepanjangan. Mereka pun berencana membangun kembali Masjid Istiqlal Indonesia yang hancur akibat serangan.

“Alhamdulillah, momen ini merupakan titik balik yang krusial untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan yang masif,” ucap Direktur Yayasan Kasih Palestina, Nandang Cahya, pada Ahad (10/12/2025).

Menurut Nandang, gencatan senjata ini juga menjadi momentum upaya pemulihan jangka panjang bagi masyarakat Gaza yang menderita. Dengan situasi yang ada, Kasih Palestina akan bergerak cepat mengalihkan fokus dari respons darurat ke program-program pemulihan (recovery) dan rekonstruksi infrastruktur.

Gerakan ini, kata Nandang, penting untuk memulihkan kehidupan, menstabilkan kondisi psikososial masyarakat Palestina di Gaza, dan membangun kembali fasilitas vital yang hancur. Ia mencontohkan, Masjid Istiqlal Indonesia yang dibangun melalui dinas masyarakat, telah dihancurkan oleh rudal Israel.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Hadiri Konferensi Internasional di PBB terkait Palestina, Tegaskan Komitmen untuk Solusi Dua Negara

Masjid Istiqlal Indonesia ini berdiri di atas lahan seluas 1.751 meter persegi dengan luas bangunan 940 meter persegi. Masjid ini dibangun sejak tahun 2019 dan diresmikan pada 22 Februari 2022.

“Dana pembangunan masjid ini berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia, yang dihimpun Yayasan Kasih Palestina dan platform galang donasi Sharing Happiness,” jelasnya.

Nandang menambahkan, kehadiran Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza merupakan simbol persaudaraan antara Indonesia dan Palestina. Penamaan “Istiqlal” terinspirasi dari masjid nasional di Indonesia dan memiliki makna kemerdekaan.

Baca Juga:  BKSAP DPR dukung misi "Global Sumud Flotilla" ke Gaza

“Sebagaimana makna dari kata ‘Istiqlal’ yang berarti kemerdekaan, mudah-mudahan Allah SWT segera memberikan anugerah kemerdekaan kepada Bangsa Palestina,” harap Nandang.

Masjid empat lantai ini tidak hanya mampu menampung 5 ribu jamaah, tetapi juga berfungsi sebagai posko besar untuk menampung dan menyalurkan bantuan kemanusiaan dari Indonesia, meliputi donasi pangan, medis, kebutuhan musim dingin, sedekah Ramadan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Di dalamnya, terdapat ruang-ruang khusus yang diperuntukan sebagai sekolah tahfidz anak-anak Palestina, ruang kuliah, dan aula serbaguna untuk pertemuan masyarakat hingga tokoh-tokoh besar.

“Kami berharap, dengan adanya gencatan senjata dan perdamaian permanen di Palestina, Masjid Istiqlal Indonesia ini bisa kembali berdiri dan menjadi simbol kemerdekaan sejati bagi warga Gaza,” kata Nandang.

Baca Juga:  Panglima TNI sapa prajurit yang bertugas di Gaza dalam momen baksos

Selain membangun kembali Masjid Istiqlal Indonesia, Nandang mengumumkan bahwa Kasih Palestina juga akan turut membantu rekonstruksi fasilitas kesehatan dan pendidikan di Gaza.[Jurn/PAL]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *