Bisnis  

Harga Logam Kuning Makin Berkilau

Foto Artificial Inteligent/JURNAlOKA


JURNALOKA.COM Harga emas menguat karena meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan serta ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Senat AS akan kembali menggelar pemungutan suara atas dua rancangan yang diajukan Partai Demokrat dan Republik untuk mengakhiri penutupan pemerintah yang telah memasuki hari ketiga, meski belum ada tanda-tanda salah satu rencana akan disetujui.

Laporan ketenagakerjaan non-pertanian AS yang dijadwalkan rilis Jumat akhirnya tertunda, sehingga investor bergantung pada indikator alternatif yang menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja dan mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca Juga:  BI Bantah Jual 11 Ton Emas ke WGC

Harga emas spot naik 0,7 persen menjadi 3.884,19 Dolar AS per ons pada perdagangan Jumat 3 Oktober 2025 waktu setempat, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi 3.896,49 Dolar AS. Sedangkan kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik lebih dari 1 persen di level 3.908,9 Dolar AS per ons.
Investor memperkirakan peluang 97 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan 85 persen kemungkinan pemangkasan serupa pada Desember.

Baca Juga:  BI Bantah Jual 11 Ton Emas ke WGC

Emas, yang kerap dijadikan aset lindung nilai di masa ketidakpastian, mendapat keuntungan dalam kondisi suku bunga rendah dan telah naik lebih dari 47 persen sepanjang tahun ini. UBS dalam catatannya memperkirakan harga emas akan menembus 4.200 Dolar AS per ons dalam beberapa bulan ke depan.

Harga perak spot menguat 2,1 persen ke 47,96 Dolar AS per ons. Platinum melonjak 2,4 persen ke 1.606,29 Dolar AS per ons. Paladium menguat 1,5 persen ke 1.259,41 Dolar AS per ons.|©️RMOL.ID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *