Secara berturut dari kiri ke kanan: Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/6/2025). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
JURNALOKA.COM – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR RI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, yang terisolasi karena dangkalnya alur Pelabuhan Pulau Baai.
“Ketua DPR dan saya diminta berkomunikasi dengan Presiden untuk Pulau Enggano, penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan dengan komunikasi-komunikasi,” kata Dasco saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dasco mengatakan dirinya yang akan mewakili pihak DPR RI untuk berkoordinasi dengan pemerintah, sebagaimana persetujuan dari Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Hari ini DPR, dalam hal ini saya sudah diminta oleh Mbak Puan (Ketua DPR RI Puan Maharani) untuk mewakili DPR, kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan pihak pemerintah untuk penyelesaian tuntas masalah Enggano,” ujarnya.
Dia berharap koordinasi yang dilakukan DPR RI dengan pemerintah hari ini mampu memperoleh solusi atas permasalahan Pulau Enggano yang terisolasi.
“Mudah-mudahan pada hari ini semua langkah-langkah yang akan diambil dituntaskan dalam rapat koordinasi pada hari ini,” ucapnya.
Dia pun menyebut berdasarkan komunikasi sementara dengan pemerintah, saat ini masih dilakukan pengerukan pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Sementara itu, Puan Maharani mengatakan sebelum koordinasi dilangsungkan hari ini sedianya DPR RI telah berkomunikasi secara informal dengan pihak pemerintah terkait persoalan Pulau Enggano.
“Terkait dengan Enggano, pemerintah bersama DPR sudah berbicara secara informal,” kata Puan pada kesempatan yang sama.
Dia lantas berkata, “Kami akan menyelesaikan hal itu secepat-cepatnya dengan baik dan tentu saja masalah-masalah pulau itu jangan sampai terjadi lagi.”
Diketahui, sejak dua bulan terakhir, Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu mengalami pendangkalan alur sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas keluar masuk dermaga pelabuhan.
Pendangkalan tersebut juga mengganggu aktivitas pelayaran menggunakan kapal penyeberangan ke Pulau Enggano.
Adapun Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 kilometer atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia di Bengkulu tersebut, salah satunya memanfaatkan transportasi laut.
Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, maka akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam.|ANTARA