JEDAH, Jurnaloka.com – Laga sengit antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berakhir dengan skor tipis 2-3 untuk kemenangan tuan rumah, ternyata menyisakan sorotan positif terhadap sosok pengadil lapangan.
Wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, yang memimpin pertandingan, justru kebanjiran pujian dari netizen Indonesia. Padahal, penunjukannya sempat menimbulkan kecemasan dan bahkan PSSI sempat melayangkan protes kepada AFC.
Dari Keraguan Menjadi Apresiasi
Sebelum pertandingan, banyak penggemar sepak bola Indonesia yang menyuarakan kekhawatiran di media sosial, terutama karena Ahmad Al-Ali berasal dari Timur Tengah (Kuwait) dan dikhawatirkan akan memihak Arab Saudi. Sentimen negatif ini diperkuat dengan catatan rekam jejak Al-Ali yang pernah memimpin laga Timnas Indonesia vs Vietnam dengan keputusan yang dianggap merugikan Garuda.
Namun, di luar dugaan, kinerja wasit berusia 38 tahun ini di lapangan King Abdullah Sports City, Jeddah, dianggap tegas, adil, dan berani dalam mengambil keputusan krusial.
Keputusan Berani yang Menguntungkan Indonesia
Puncak apresiasi netizen adalah karena keputusan-keputusan penting Ahmad Al-Ali yang terbukti objektif, bahkan ketika itu menguntungkan tim tamu, Timnas Indonesia. Ia tercatat memberikan dua hadiah penalti kepada Timnas Indonesia, yang keduanya sukses dieksekusi oleh Kevin Diks.
Tidak hanya itu, Ahmad Al-Ali juga menunjukkan ketegasannya dengan memberikan kartu merah kepada pemain Arab Saudi, Mohamed Kanno, di masa injury time, dan juga kepada seorang ofisial tim tuan rumah. Total ia memberikan tiga penalti (satu untuk Arab Saudi) dan dua kartu merah.
Keputusan-keputusan tersebut, yang diambil berdasarkan tinjauan VAR (Video Assistant Referee), membuktikan bahwa wasit ini menjalankan tugasnya secara profesional tanpa pandang bulu.
Permintaan Maaf Netizen Membanjiri Media Sosial
Pasca pertandingan, nama Ahmad Al-Ali langsung trending topic di platform X (sebelumnya Twitter). Ribuan netizen Indonesia ramai-ramai mencuitkan permintaan maaf karena sebelumnya telah “suudzon” atau berprasangka buruk terhadapnya.
“Maaf sudah suudzon sama wasit timteng 🙏🏻 ternyata wasit ini keren,” tulis salah seorang netizen.
“Wasitnya bagus banget hari ini. Respect,” tambah yang lain.
Banyak juga yang mengaitkan kekalahan 2-3 Timnas Indonesia bukan karena kepemimpinan wasit, melainkan lebih kepada faktor internal tim.
Kinerja Ahmad Al-Ali ini menjadi angin segar dan pelajaran penting bahwa netralitas wasit dapat dijunjung tinggi, terlepas dari asal negara sang pengadil. Ia berhasil mengubah keraguan menjadi pujian, dan kini namanya dikenal luas oleh netizen sebagai salah satu wasit yang berani di Asia.(Jurn/BOLA)