“Saya mengapresiasi respons cepat pihak Istana yang langsung mengembalikan ID Card jurnalis tersebut untuk bisa kembali meliput, jadi setiap ada kritikan harus ditanggapi dengan cepat,” kata Muda Saleh dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menurut Saleh, tindakan yang dilakukan Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) mengambil/mencabut ID khusus milik Diana tidak tepat, karena dianggap melanggar hak jurnalis dalam bekerja.

Dia menilai jurnalis maupun masyarakat berhak mengetahui program pemerintah dan mengkritisi setiap kegiatan demi terjaga api demokrasi di Indonesia.

Setiap ada hal-hal yang buruk dalam pemerintahan, kata Muda Saleh, tidak baik ditutup-tutupi, melainkan harus diselesaikan dengan solusi yang tepat.

“Kalau ada yang tidak baik jangan ditutup-tutupi, lalu dikemas di media sosial seakan-akan tidak ada apa-apa, karena Pemerintahan Prabowo Subianto ini sangat luar biasa, bijak dan objektif, jadi kalau ada kritik direspons cepat dan kalau ada peristiwa harus ditindak dengan cepat, cari solusinya,” jelas dia.

Dengan adanya peristiwa ini, dia berharap ke depan kerja jurnalistik di Indonesia mendapat perlindungan maksimal dari pemerintah.

“Permintaan maaf dan pengembalian ID oleh Istana menjadi langkah yang sudah tepat untuk meredakan ketegangan, berjanji kejadian serupa tak terulang lagi, ini menegaskan bahwa BPMI telah menjunjung tinggi prinsip kebebasan pers dan peran jurnalistik dalam demokrasi,” tutupnya.